Jumat, 12 Desember 2008

curhatanku "Sabar dan ikhlas adalah kunci"

saya menuliskan tulisan ini ketika waktu menunjukan pukul 04.00 pagi di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Mesin. entah mengapa saya merasa kesulitan untuk tidur, padahal nanti jam 8 pagi saya harus jadi moderator dalam salah satu sesi acara pelatihan (lkmm TD) di kampus

Banyak hal yang saya renungkan disini, mulai dari intropeksi diri saya sendiri. salah satunya yang paling menjadi renungan, ketika berulang kali ketua himpunan saya mengatakan,"sul emosinya tolong di jaga". kata-kata sangat "dalam" menurut saya. beberapa kali dalam rapatpun saya mengakui sering terlewat emosi dan tidak mau kalah.

susah sekali menghilangkannya, mungkin ini sifat saya yang sangat Egois.
tapi sesungguhnya saya tidak ingin sifat ini melekat pada diri saya.
berulang kali saya coba untuk tahan
tapi selalu saja muncul lagi

hal ini lah membuat saya sulit tidur,
beban pikiran saya memuncak ketika saya memikirkan dampak perilaku saya ini.
banyak orang yang tersakiti oleh omongan saya
dan yang paling saya takutkan lagi
saya tidak sadar akan hal itu.

astaghfirullah, mungkin salah satu hal penyebabnya
saya terlalu sibuk dengan urusan saya.
saya lupa kebesaran Allah.
saya sudah terlalu jauh dengannya
hingga saya sulit mengendalikan emosi dan ke-egoisan saya ini.
kehidupan saya seharusnya seimbang
dari sini harus ada yang diperbaiki..


semoga curhatan ini
bisa bermanfaat untuk saya dan mungkin orang lain.Amin

3 komentar:

Anonim mengatakan...

yups....

thats right...

Unknown mengatakan...

innalAllah ma'a shobiriin,,

smoga Allah SWT smakin mnguatkan ksbrn dlm dr km,,
& melembutkan hati km,,, :)

Tp,,, ko aq ga' tau y kLu km sprt yg km blg d blog,,,,
whatever,,, smoga yg sy tau,, y sprt itulah km,,

Syamsul Bhari Purnomo mengatakan...

Amin!!!!
smoga Allah SWT smakin mnguatkan ksbrn dlm diri aku,,
& melembutkan hatiku...

wah iya aku pas rapat sering
kelepasan,, tapi kelepasannya kalo aku ga suka ya aku bilang ga suka.
seperti itu deh,,, sebenernya setiap rapat aku selalu nahan
coba analisa dulu. tapi kalau sudah "terlalu sebel" aku langsung ngomong yang ada di pkiran (dan parahnya aku ga dipikir panjang dulu)

trus mungkin arahan dari kethimpunan kita selesain masalahnya dengan rencana yang matang dan ga perlu buru2...

kayanya pengaruh waktu masih
bandel bgt kaya dulu masih ada...

tp sampai sekarang masih berusaha untuk ngilangin hal ini...