Jumat, 05 September 2008

belm ada judul

“Ayah kita mau kemana?” Ali bertanya dengan bingung kepada ayah.
Bingung mungkin bukan kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Ali saat itu, matanya terlihat sendu, dan tampak menahan tangis. Mungkin cemas dan sedih yang teramat mendalam lah yang ia rasakan, mungkin jika ia dibiarkan dalam kamar kosong sendiri saja selama 10 menit, pasti mata itu akan tenggelam oleh air mata, tapi ia tidak menangis, ia teringat oleh perkataan umar kakak tertuanya,
“Allah tidak pernah mengambil sesuatu dari kita, kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik, belajarlah ikhlas adikku, hanya Allah yang tahu yang terbaik untuk mu.” Begitulah ucapan Umar ketika Ali bersedih karena dulu, ketika ia berumur 5 tahun, kelinci peliharaannya mati karena penyakit yang tak jelas. Ali sedih sekali karena kelinci itu sudah dipeliharanya sejak ia masih berumur 3 tahun. Perkataan kakak nya itu selalu dia ingat. Sejak saat itu hamper tak pernah siapapun melihat Ali mengeluarkan air mata, tidak ada yang pernah membuatnya bersedih, bahkan ketika ia pernah terkena demam berdarah di usianya yang baru saja melewati usia balita. Siapa pun yang pernah tekena demam berdarah tahu bagaimana sakitnya penyakit itu.
Tidak pernah ia mengeluh karena kesakitan, dia tetap tersenyum, karena ia yakin setelah ia sembuh nanti tubuhnya akan lebih baik, dia akan lebih tahan penyakit, karena antibodinya nya sudah berpengalaman melawan penyakit ini. Tentu itu teori yang cukup aneh, tapi setiap orangbebas untuk mempunyai teori.
Bersambung.......